Juni 27, 2013

Afternoon Rambling

Halo, semuaaa!

Tampilan blog-ku baruuu ~(^-^~) (~^-^)~ 

Yang sebelumnya berwarna dominan hitam dan bernuansa serius. Kali ini warnanya sedikit lebih kalem, jadi menurutku terkesan lebih ringan.
Terima kasih kepada sahabat seperguruan seperjuangan Azam yang sudah meluangkan waktunya untuk mendesain ulang tempat sampah tulisanku ini. Besok kapan2 kukasih snickers ato kutraktir angkringan kolonel jenggot deh. =D

Karena tampilannya baru, aku jadi pengen nulis. Tapi karena ini penulisan yang nggak direncanakan, aku hanya akan menulis apapun yang terlintas di kepala. Siap-siap, ya.

Akhir-akhir ini aku di rumah aja, nggak kemana-mana. Kelas-kelas reguler bahasa jepang yang biasanya memenuhi sore-malamku sedang kosong. Mungkin karena mau bulan puasa, orang jadi malas belajar bahasa jepang. Iya, aku tahu itu nggak nyambung, biarin aja, jariku nggak bisa berhenti. Yang tersisa tinggal 3 kelas privat lepas (atas namaku, bukan institusi) dalam seminggu. Tapi nggak apa-apa. Ada sebundel komik yang harus kuterjemahkan. Meskipun katanya penerbit komik tempatku freelance ini hanya menerbitkan komik-komik dewasa, tapi komik yang satu ini kayak komik ABG labil banget, menye-menye gitu. Aku nerjemahinnya sambil mual-muntah. Tapi nggak apa-apa, toh saking menye-menye nya, aku hanya perlu menulis "aku tak bisa tanpamu" "aku sangat mencintaimu" "bagiku hanya kau seorang" "tangan ini ada untuk memelukmu" dan semacamnya, berulang-ulang. Aku curiga editorku sebenarnya punya misi terselubung untuk menyuruhku cari pacar, makanya dia kasih komik kayak gitu terus ke aku -_-. Atau, mudah saja, karena aku masih baru makanya dikasih yang gampang. Bagaimanapun, aku menanti saat dimana aku diberi tanggung jawab menerjemahkan Tomo'o--komik favoritku sepanjang masa, yang waktu aku pernah coba terjemahin 3 chapter aja tingkat kesulitannya semacam Nihongo Nouryoku Shiken (toefl basa jepang) (disingkat Nouken) level atas. 

Oh ya, Nouken. Nggak terasa minggu depan udah nouken. Aku belum belajar dengan serius. Bisa-bisa nggak lulus lagi. Gawat. Keasikan cari duit sih, ya begini jadinya. Sebenarnya rencana kasarku adalah nerjemahin-belajar nouken kulakukan bergantian setiap hari, tapi ternyata saat aku ngerjain yang satu, jadi nggak ngerjain yang lain. Kenyataan bahwa aku udah nggak lulus nouken level 2 (disingkat N2--paling tinggi level 1, paling rendah level 5) sebanyak 2 kali rupanya tidak menamparku cukup keras untuk lebih berusaha lagi kali ini. Kurang sadis. Lain kali akan kupinjami golok. Aku bahkan punya keinginan besar untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Beberapa waktu lalu aku ambil tes toefl, tapi hasilnya masih kurang dari yang kutargetkan. Yang lebih menyebalkan lagi adalah aku tahu bahwa kegagalanku dalam toefl kemarin semata-mata karena aku tidak mengatur pembagian waktu pengerjaan tiap sesinya dengan baik. 

Aku jadi kesal. Aku butuh lebih banyak semangat lagi. Lebih banyak motivasi lagi. Aku harus membuang segala pikiran yang tidak perlu. Berhenti mengkhawatirkan masa depan dan berhenti menyesali masa lalu. Status facebook seorang kawan tentang pendapat Tuhan terhadap manusia kemarin menohokku; "Kalian suka mencemaskan masa depan, sampai lupa dengan hari ini, sehingga kalian lupa bersyukur dan berusaha." kurang lebih seperti itu. Aku rasa itu benar, pikiran ini begitu disibukkan dengan hal-hal yang sudah dan belum terjadi, yang terlanjur dan yang diharapkan terjadi. Ketika kepalaku dipenuhi hal-hal seperti itu, aku jadi diam di tempat, bergeming sambil menutup mata. 

I have to forgive myself and start something. 

Nah, loh, jadi serius, kan..haha. 

Ngomong-ngomong, aku punya kucing. Namanya Pepi. Fun fact: Pepi adalah nama teman dekat adekku. Aku dan ibuku seenaknya menamai kucing kami Pepi karena teman adekku itu sering maen ke rumah dan menurut kami nama Pepi cocok untuk kucing. Nggak penting banget, ya..hahaha. 

Bagiku, membelai kucing dan mendengar dengkurannya adalah salah satu cara mengistirahatkan pikiran paling ampuh. Semacam obat, semacam narkotika. Hanya dengan melihatnya, rasanya tingkat stress-ku bisa berkurang barang 10%. Terima kasih, Tuhan, karena telah menciptakan kucing. Dia sekarang sedang tidur di atas meja, di samping laptopku. Lebih tepatnya di atas teks komik yang sedang kuterjemahkan. Baiklah. Sekarang setelah mataku menangkapnya, sebaiknya aku melanjutkan pekerjaan saja.

Nah, ini baru namanya meracau. Pesan moralnya juga nggak ada. Kayak gini kok berani-beraninya share di facebook. Mau tahu kenapa aku suka sok share postingan blog di facebook? Simpel saja, aku senang kalau tulisanku ada yang baca, meskipun isinya nggak mutu, meskipun yang baca mengutuk-ngutukku karena isinya nggak mutu. Hahahaha. 

Baiklah, aku pamit dulu. Saat aku menyelesaikan tulisan ini adalah saat acara berita di salah satu stasiun TV menyatakan bahwa kuota jama'ah haji akan diturunkan. Besok aku kalo naik haji berangkat sendiri aja deh, nggak usah ikut rombongan. Bisa, nggak, ya? 



Sampai jumpa. 
Wherever you are, whatever you do, keep up the hardwork. =) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar