April 23, 2013

Kalo Mau Request Komik Mbok Dipikir Dulu

Halo semua.

Sebelumnya kuingatkan bahwa postingan kali ini mungkin mengandung banyak istilah atau kata atau hal yang tidak kalian mengerti kalo kalian bukan penggemar manga. Tapi kalo mau tetep baca ya silakan, toh inti isinya tetap pendapatku tentang sesuatu. 

Jadi belum lama ini, karena satu dan lain hal, aku harus nge-like fan page salah satu penerbit komik terbesar di Indonesia yang kebetulan menerbitkan manga favoritku seumur hidup (yang kebetulan juga nggak terkenal =P): Tomo'o. Berkat itu, aku jadi tahu informasi tentang komik apa saja yang mereka terbitkan setiap minggu dan minggu lalu aku menemukan wall post yang menyatakan bahwa setiap hari selasa (kalo nggak salah), mereka menerima request komik yang ingin pembaca terbitkan. Aku pribadi sangat menghargai aktivitas ini, dan dengan segera mengusulkan seinen manga berjudul Uchuu Kyoudai (bagus banget, sumpah. coba baca scanlation-nya deh kapan2). Di wall fan page itu, kita yang ingin request harus menulis sesuai format yang telah mereka tentukan, yaitu judul disertai data komik lengkap termasuk sinopsis dan komentar kita terhadap komik tersebut. Setelah aku menuliskan dengan lengkap semua yang perlu ditulis sesuai format, dan setelah dengan agak setengah mati mengurangi dorongan untuk menulis sinopsis yang kelewat detail karena aku-nya kelewat semangat, aku iseng melihat-lihat komik2 lain yang di-request oleh orang2 lain. Dan menurutku, beberapa request sedikit mengejutkan.

Aku menemukan beberapa request judul manga yang tidak kubayangkan bakal bisa terbit secara resmi di Indonesia. Nggak perlu kutulis apa saja judulnya, yang jelas manga2 ini benar2 sarat dengan konten seksual (baik yang normal maupun yang kelainan, sampe yang ekstrim macam seks dengan mayat ato hantu, ato nge-seks terus pasangannya dimakan hidup2) dan kekerasan (bukan sekedar pedang2an ato jotos2an level One Piece, tapi yang ekstrim macam merobek manusia pake tangan kosong sampe kebelah dua, terus ususnya dimakan, dan potongan tubuh sisanya dihancurkan sampe jadi bubur organ tubuh), dan konten2 lain yang melibatkan penyimpangan2 sosial khas Jepang seperti ijime (bullying), hikikomori (semacam NEET), dll. Intinya, manga yang penuh disturbing image dan ideologi, yang kalo kita mau baca di situs2 mangascan, bakal ada peringatan "warning, categorized as 'mature', therefore may contain bla bla bla don't read if you under 18" tapi tetep bisa di-klik jadi ujung2nya siapa aja bisa baca -_-. 

Kenapa aku bisa tahu konten2 manga seperti itu? Karena aku memang membaca beberapa di antaranya. Beberapa yang tidak kubaca pun, akhirnya jadi kucari tahu karena penasaran. Dan ada, memang, satu atau dua manga yang--lepas dari isinya yang penuh manusia telanjang dan organ2 yang beterbangan--dari segi cerita memang bagus, diakui di Jepang, populer, sampai dibuat film. Aku sendiri juga lumayan suka. Tapi tetap, menurutku TIDAK SEMUA manga (atau apapun) bisa diterbitkan secara resmi dan terbuka, dijual untuk umum, bisa dibaca siapa saja--di Indonesia.

Mungkin kita semua sudah tahu, bahwa di sini orang masih menganggap "komik" itu konsumsi anak2. "Udah gede kok masih baca komik" kata mereka. Masalah ini sungguh klise, tapi nyatanya ini memang jadi masalah. Berkat (atau akibat?) Naruto dkk yang ceritanya meledak luar biasa di kalangan anak2, aku yakin banyak anak sudah mulai membaca komik sejak SD atau SMP. Beberapa dari mereka mungkin sudah bisa membacanya di internet, kalo nggak keberatan dengan teksnya yang berbahasa Inggris. Tapi sebagian besar pasti--karena uang jajan anak2 yang nggak seberapa--menjadikan rental komik (atau yang selalu disebut sebagai Taman Bacaan di Jogja--meskipun dibilang taman bacaan juga, yang disewain cuma komik doang -_-) sebagai destinasi mereka untuk bisa baca komik secara murah--gratis, malah, kalo baca di tempat.

Bagi kalian yang nggak tahu, Taman Bacaan (biasa disingkat TB) menyewakan segala jenis komik, nggak pandang bulu. Komik2 porno bajakan tanpa sensor--dan tanpa cerita--pun beredar tanpa basa-basi di situ. Beberapa penjaga TB mungkin masih peduli dan dengan sabar menasehati anak2 di bawah umur yang coba2 pinjam komik yang tidak sesuai dengan usia mereka. Tapi yang lain aku rasa nggak bakal peduli, yang penting ada yang pinjem komik, bayar, balikin, beres.

Nggak cuma anak2 yang patut dikhawatirkan, melainkan juga orang2 dewasa yang berpendidikan kurang sehingga wawasan dan pemikirannya belum terbuka (eh tunggu, kedua hal ini mungkin nggak selalu berbanding lurus ya, bisa jadi berpendidikan tinggi tapi pikiran sempit). Masih dalam konteks konsumen komik, pasti orangnya bermacam2 dan dari lingkungan yang berbeda2. Melepaskan manga2 ekstrim tadi ke khalayak umum--ke toko2 buku, ke rental2 komik--sama aja kayak jual bir di toko permen. Nggak layak, meskipun dengan embel2 tulisan "Dewasa" di covernya dan hasil sensoran kasar yang saking banyaknya editornya sampe monjrot.

Untungnya, sang penerbit dengan bijak menolak sebagian besar permintaan manga2 yang semacam itu. Gilanya, udah jelas ditolak mentah2--nggak jarang sang admin mengeluarkan kata2 yang ketus dan dingin sebagai penolakan yang tegas--tapi si peminta masih juga ngeyel maksa dan memohon2 agar komik itu diterbitkan, beberapa malah minta sampai berkali2 -_-. Belum lagi banyak dari mereka yang menulis request tidak sesuai format, atau yang melampirkan sinopsis sekenanya copy-paste dari situs mangascan, jadi masih pake bahasa Inggris -_-. Aku ngerti banget perasaannya si admin. Sabar ya, min.

Begitulah, aku suka banget manga, bahkan yang ekstrim psyco apapun itu, aku tetap menikmati semuanya, sekadar sebagai hiburan. Hanya saja, menurutku beberapa jauh lebih baik tetap menjadi konsumsi para pengguna internet. Nggak perlu lah diterbitin cetak legalnya. Kalo bener2 pengen versi cetaknya, online shopping aja terus terjemahin sendiri. Be wise of what you read, mates. Kalo sekiranya akan berpengaruh buruk terhadap dirimu, nggak usah dibaca.

Baca Tomo'o wae.

Tomo'o 16 (yang terakhir terbit di sini, status masih ongoing) by Oda Tobira.


Maaf ya kalo postingan ini geje. Aku cuma agak geregetan.



Sampai ketemu lagi =)