Januari 13, 2013

Skinship

Halo semua.

Apa yang biasa kau lakukan untuk memperlihatkan rasa sayangmu pada orang lain?

Aku percaya ada banyak sekali cara. Tidak hanya memberi bunga atau menyatakannya secara langsung. Sedikit bantuan2 kecil terhadap orang terdekat yang kesusahan, menenangkan seseorang sambil membuatkan susu hangat, belaian singkat di kepalanya. 

Belakangan ini aku punya lumayan banyak waktu luang, yang kugunakan untuk menonton beberapa serial televisi Amerika--yang kutonton di laptop, bukan lewat TV kabel. Menonton serial2 tersebut, membuatku menyadari bahwa para tokoh di dalamnya sangat touchy-feely satu sama lain, terutama dalam keluarga. Mereka seringkali mengekspresikan rasa sayang, simpati, dukungan, dll menggunakan sentuhan tubuh. Mengacak rambut, membelai kepala, menepuk punggung, memegang bahu, menyandarkan kepala, melingkarkan tangan di bahu, berpelukan.

Mereka mudah sekali berpelukan.

Sekarang, kalau kubandingkan dengan film2 Jepang, jarang sekali ada sentuhan2 seperti itu. Umumnya hanya saling membungkukkan badan. Bersalaman, biasa, namun kontak badan yang lebih daripada itu sepertinya membutuhkan waktu perkenalan yang lebih lama. Dalam keluarga pun, mereka sepertinya tidak mudah untuk saling berpelukan. Mungkin bukan budayanya. Atau mungkin aku cuma sotoy menyimpulkan semua ini setelah menonton segelintir film.

Lalu aku memikirkan perihal skinship ini dalam kehidupanku sendiri.

Semua orang dalam keluargaku sama sekali tidak touchy-feely. Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali memeluk ibuku, mungkin ketika aku masih bayi. Kontak badan yang kulakukan dengan orang tuaku hanya sebatas mencium tangan mereka sebelum pergi ke luar rumah. Dengan adikku? Well, mungkin kami cukup touchy dalam hal yang lain, seperti saling menendang, memukul, bergulat. 

Jujur saja ketika melihat ekspresi2 kontak badan antara ibu, ayah, dan anak dalam film2 yang kutonton kemarin, aku merasa iri. Aku ingin melakukannya, namun sama sekali tak terbiasa. Kami adalah produk yang kaku, canggung. Kami menjaga jarak bahkan di antara keluarga sendiri. 

Ketika bersentuhan dengan orang yang dekat dengan kita, ada perasaan nyaman yang tersampaikan lewat panas badan mereka yang bersinggungan dengan panas badan kita. Terutama ketika memeluk, kita sedang merengkuh tubuh lain, jiwa lain, ke dalam bentangan tangan kita. Apabila orang itu adalah orang yang kita sayangi, pasti rasanya luar biasa. Seperti menjadi satu dengannya, menyampaikan segala rasa yang mungkin tak tersampaikan hanya dengan kata. 

Beberapa temanku suka sekali memeluk. Mungkin bagi mereka sentuhan itu sudah tidak menjadi spesial lagi, sekadar ekspresi sayang yang biasa ia lakukan. Sementara bagi orang kaku sepertiku, fenomena ini masih menjadi misteri.


And i can't help but wonder if things would be different for us if we can touch and hug casually. I wonder if those actions would make us be more open with each other.

I wonder if i can hug you ever again.


Good night and sweet dreams. =)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar